| 
Membaca cepat 
Biasanya, kecepatan itu dikaitkan dengan tujuan
  membaca, keperluan (aspek bacaan yang digali), dan berat ringannya bahan
  bacaan. Artinya, seorang pembaca cepat yang baik tidak menerapkan kecepatan
  membacanya secara konstan dalam berbagai keadaan membaca. Untuk menjadi
  pembaca yang mahir diperlukan keuletan dan latihan yang berulang-ulang serta
  terus-menerus sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Seorang pembaca
  cepat hendaklah melakukan lompatan-lompatan dalam membaca. Maksudnya,
  melompati bagian-bagian bacaan tertentu yang tidak penting sehingga panjang
  bacaan menjadi berkurang hingga 30-40 %. Bagianbagian yang boleh dilompati
  antara lain adalah bagian yang tidak
  informatif atau yang dianggap tidak perlu mendapat respons,
  termasuk bagian yang
  sudah diketahui dan bagian kalimat
  yang tidak berpengaruh jika
  dihilangkan. 
Membaca Ekstensif Teks Bacaan Nonsastra 
Membaca ekstensif berarti membaca luas. Objeknya
  meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Tujuan dan
  tuntutan kegiatan membaca ekstensif adalah memahami isi yang penting-penting
  dengan cepat sehingga membaca secara efisien terlaksana. Nah, sekarang
  bacalah teks berjudul Sembilan
  Langkah Memulai Belajar di
  bawah ini dengan teknik membaca ekstensif! 
Sembilan Langkah
  Memulai Belajar Oleh DRS. SUKMANA 
Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan
  individu (manusia) untuk memperoleh perubahan 
tingkah laku yang baru secara keseluruhan
  berdasarkan hasil pengalaman dalam interaksinya 
dengan lingkungan. Perubahan tingkah laku yang baru
  tersebut berkaitan dengan kognitif 
(pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor
  (keterampilan). Perubahan tingkah laku yang baru 
yang tidak disadari dan negatif bukan termasuk
  kegiatan belajar. Misalnya, mabuk, pingsan, 
muntah-muntah, dan lain-lain. Belajar bukan kegiatan
  main-main, tetapi perlu dilakukan secara serius dan sungguh-sungguh. Untuk
  itu, sebelum Anda memulai belajar, sebaiknya dilakukan persiapan. Karena
  persiapan yang matang akan menentukan kesuksesan belajar. Hal-hal yang perlu
  disiapkan sebelum belajar berkitan dengan fisik, material, dan
  mental-spiritual. Apalagi bagi siswa baru yang harus belajar di lingkungan
  sekolah baru. Di sini siswa perlu menyesuaikan diri dengam situasi sekolah
  yang baru. Karena, cara dan strategi belajar di SD berbeda dengan cara
  belajar di SMP dan SMA. Kalau Anda akan memulai belajar, ada sembilan langkah
  yang harus Anda ingat dan lakukan. 
Pertama, buat jadwal
  belajar. Untuk mengatur kegiatan sehari-hari sebaiknya diatur pembagian 
waktu yang tersedia. Pembagian waktu ini dilakukan
  secara garis besarnya saja. Pembagian waktu atau jadwal kegiatan (belajar)
  gunanya untuk dijadikan pedoman, panduan atau petunjuk, apa yang harus
  dilakukan dan apa yang mesti dihindari dalam kegiatan (belajar) sehari-hari.
  Dalam jadwal kegiatan (belajar) tersebut di dalamnya ada urutan atau nomor
  kegiatan, pembagian waktu, jenis kegiatan yang harus dilakukan, dan
  keterangan. Jadwal ini tidak bersifat mati sehingga kalau ada kegiatan khusus
  dan sifatnya temporer, dapat dilaksanakan. Supaya mudah terlihat, tempelkan
  jadwal kegiatan itu di tempat yang strategis. 
 Kedua, segeralah melangkah. Setelah
  jadwal kegiatan tersebuat dibuat, segeralah direalisasikan dengan melakukan
  tindakan nyata. Keragu-raguan akan hilang oleh tindakan. Sesuatu dianggap
  sulit karena belum dicoba. Sesudah dicoba ternyata mudah dan menyenangkan.
  Tirulah seorang bayi yang sedang belajar berjalan. Jatuh bangun, tanpa
  menyerah. Selangkah demi selangkah, akhirnya terampil berjalan. 
 Ketiga, dapatkan teman
  untuk belajar. Supaya 
belajar lebih bersemangat dan bergairah serta untuk
  menghindari kejenuhan, carilah teman untuk belajar. Bentuk kelompok belajar
  sebanyak 5-7 orang atau sesuai dengan kebutuhan. Usahakan dalam 
jumlah anggota kelompok itu ganjil. Hal ini untuk
  menghindari grup-grupan. Bina dan kembangkan 
teman atau kelompok belajar tersebut sehingga
  wawasan ilmu pengetahuan semakin bertambah 
luas. 
Keempat, lupakan
  kesempurnaan. Dalam memulai belajar tentu tidak akan langsung mencapai
  prestasi belajar yang memuaskan. Karena selama proses belajar tidak akan
  lepas dari berbagai hambatan, gangguan, dan kesulitan sehingga memengaruhi
  kelancaran dan keberhasilan belajar. Di sini Anda dituntut kesabaran dan
  kesungguhan dalam belajar sehingga semakin hari prestasi belajar dapat ditingkatkan.
  Pada akhirnya belajar dapat mencapai hasil yang optimal. 
Kelima, ciptakan lingkungan
  belajar yang menyenangkan. Lingkungan belajar yang menyenangkan akan
  memengaruhi suasana belajar. Tempat belajar usahakan nyaman dan penerangan 
yang cukup serta tidak banyak gangguan dari luar.
  Lingkungan belajar yang menyenangkan 
akan menambah motivasi untuk belajar lebih
  bersemangat. 
Keenam, bahas soal-soal
  latihan. Untuk menambah pemahaman terhadap bahan atau materi pelajaran, perlu
  latihan yang rutin. Isi dan bahan soal-soal yang ada dalam buku paket atau
  soal-soal yang dibuat tersendiri sebagai bahan latihan. Apakah materi atau
  bahan pelajaran tersebut sudah dipahami atau belum? Apabila mengalami
  kesulitan bisa bertanya kepada guru atau teman yang sudah memahami soal-aoal
  tersebut. 
Ketujuh, cari pembimbing.
  Selama belajar sebaiknya mempunyai pembimbing yang bisa mengarahkan dan
  mengawasi kegiatan belajar sehari-hari. Langkah ini penting agar Anda selalu
  termotivasi atau terdorong untuk melakukan langkah-langkah serius yang bisa
  dipertanggungjawabkan. Pembimbing atau pendamping tersebut bisa orang tua,
  kakak, 
guru atau orang lain yang mempunyai kemampuan dalam
  belajar. 
Kedelapan, antisipasi
  perkembangan iptek. Pastikan Anda tidak ketinggalan zaman dalam hal ilmu 
pengetahuan dan teknologi (iptek). Di sini Anda
  harus peka terhadap perkembangan iptek. Oleh 
klarena itu, harus memanfaatkan berbagai sumber
  belajar yang ada dalam masyarakat. Sumber belajar 
tidak hanya dari guru dan buku paket , tetapi juga
  bisa memanfaatkan media massa, baik media 
elektronik (radio, televisi, internet) maupun media
  cetak (koran, majalah, tabloid). Dengan demikian, Anda harus aktif dan
  kreatif dalam mencari berbagai informasi yang aktual berkaitan dengan iptek. 
Kesembilan, ingat cita-cita.
  Menyusun tujuan belajar dan menciptakan cita-cita baru bisa menyegarkan
  semangat seperti awal mula merintis belajar. Tujuan belajar dan cita-cita
  masa depan dapat dijadikan motivasi atau pendorong yang kuat untuk lebih
  menggairahkan belajar. Setiap ingat cita-cita masa depan, maka akan terpacu
  dan bergelora dalam dada untuk belajar lebih sungguh-sungguh. Akhirnya,
  setelah setiap langkah dilalui dan dilaksanakan, evaluasilah. Apakah kegiatan
  belajar yang telah dilaksanakan dapat mencapai hasil yang memuaskan atau
  belum? Apabila hasil belajar belum memuaskan, berarti ada langkah-langkah
  yang belum dilakukan secara sungguh-sungguh. Di sini perlu introspeksi diri,
  di sisi mana saja masih ada kekurangan dan kelemahan. Perbaikan diri harus
  terus-menerus dilakukan setiap saat. Prinsipnya, jangan putus asa apabila
  mengalami kesulitan selama proses belajar berlangsung. Belajar dan terus
  belajar sampai paham! 
(Penulis adalah guru pembimbing dan pembina mading
  SMAN 10 Bandung)** 
(Sumber: Galamedia, 10 Juli 2007; 4) 
SOAL 
1. Apa pengertian belajar? 
2. Mengapa perubahan tingkah laku yang baru yang
  tidak disadari dan negatif bukan termasuk kegiatan belajar? Jelaskan! 
3. Apa saja hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum
  belajar? 
4. Jelaskanlah kegunaan jadwal (belajar)? 
5. Jelaskan pernyataan bahwa “jadwal ini tidak
  bersifat mati”! | 
huruf berjalan
BAB 3
Langganan:
Komentar (Atom)
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar